Wujud I Have a Dream Martin Luther King, Jr

Wujud I Have a Dream Martin Luther King, Jr – Segala bentuk perjuangan tanpa kekerasan yang dilakukan oleh Martin Luther King, Jr. adalah bentuk dari upaya perdamaian. Ia melawan rasialisme demi sebuah harmoni. Ia tidak pernah melawan ketidakadilan dengan kekerasan lagi. Ia sangat paham, kekerasan hanya akan menimbulkan sebuah penindasan baru.

Perjuangannya penuh tantangan, karena tidak semua masyarakat kulit hitam mendukungnya. Akan tetapi, keyakinannya terus menguat bahwa perdamaian, masalah rasialisme bisa diselesaikan. Inilah yang menjadikannya sebagai sosok “Black Gandhi”.

Martin Luther King, Jr. bukanlah pemikir cemerlang. Ia hanya mengeluarkan sebuah pemikiran tentang antirasialisme di dunia. Ia mampu menempatkan dirinya pada situasi di mana tingkat penilaian seseorang tidak berdasarkan keberhasilan dirinya semata, namun juga berdasarkan atas keberhasilannya untuk hidup bersama orang lain.

Martin Luther King's Dream
Martin Luther King’s Dream

Martin Luther pengispirasi warga kulit hitam

Martin Luther King, Jr. menjadi keinginan batin orang-orang kulit hitam. Ia sadar atas kerinduan orang kulit hitam akan sebuah kedamaian dan kesetaraan untuk sebuah kemerdekaan sejati. Di mana kemerdekaan yang hendak dicapai orang-orang kulit hitam di Amerika berupa pembebasan diri yang dapat mengubah kehidupan mereka.

Sikap dan perjuangan Martin yang anti kekerasan menjadi manifestasi gerakan Gandhi, karena memang ia sangat mengidolakan Gandhi dalam perjuangannya. Ia bahkan pernah mengunjungi tempat kelahiran Gandhi di India pada tahun 1959.

Perjalanannya ke sana itu pun mengubah cara berpikirnya. Ia semakin memperdalam pemahamannya akan pembelaan diri lewat jalur tanpa kekerasan. Ia juga semakin mantap bersikap bahwa Amerika Serikat harus menegakkan hak-hak sipil rakyatnya. Segala hal yang dipikirkan dan direnungkannya dituangkan melalui beragam judul pidato dan ceramah yang menggugah para pendengarnya.

Martin Luther King, Jr. sangat pandai dalam memberikan ucapan yang menyentuh ketika berpidato. Apa yang ia katakan selalu bisa menyentuh hati banyak orang.

Salah satu pidato MLK yang terkenal adalah “I Have a Dream”. Pidato tersebut disampaikan saat ia melakukan gerakan antirasis pada tahun 1963. Ia berpidato di depan monumen Abraham Lincoln. Ia berteriak dengan keras, tanpa teks dan tanpa dibuat-buat.

Pidato “I Have a Dream tersebut menjadi pidato yang dianggap paling menyentuh dalam perjuangannya. Pidato ini masuk kategori 10 pidato terbaik yang pernah ada di dunia. Pidato yang membukakan hati semua orang bahwa tidak ada batasan antara kulit hitam dan kulit putih.

Martin Luther meninggal dunia

Sebelum meninggal dunia, Martin juga sempat memberikan pidato terakhirnya, berikut petikannya:
“Saya melihat sebuah tanah impian. Mungkin saya tidak bisa pergi ke sana bersama kalian. Tetapi, saya ingin malam ini kalian semua tahu, kita sebagai manusia akan pergi ke tempat impian yang kita inginkan. Saya sangat bahagia malam ini. Saya tidak merisaukan apa pun, saya tidak takut pada siapapun. Mata saya telah melihat kejayaan dari Tuhan”.

Kematian Martin Luther akibat serangan assasin menyisakan duka mendalam bagi rakyat Amerika dan warga kulit hitam di Amerika khususnya. Kematiannya telah mengakibatkan gelombang riot di Washington, D.C., Chicago, Louisville, Baltimore, Kentucky, Kansas City dan kota-kota lain di Amerika.

Sejarah hidup Martin Luther King, Jr. telah banyak dihabiskan untuk menyuarakan keadilan dan kesetaraan hak-hak manusia. Meskipun berakhir di tangan pembunuh gelap, jerih payahnya bukan tanpa hasil. Semenjak gerakan pertama tahun 1955 ia berhasil memperjuangkan hak-hak kaum Negro.

Dengan gaya kepemimpinannya yang kuat, disertai dengan kemampuan berpidato yang belum pernah ada sebelumnya, ia memberi kekuatan bagi banyak warga Negro yang selama bertahun-tahun menerima ketidakadilan. Upayanya ini pun membuka jalan bagi penerapan hukum baru yang jauh lebih adil.

Mimpi Martin Luther King, Jr. untuk kesetaraan telah membuahkan hasilnya. Tali erat gandengan tangan antara kulit hitam dan kulit putih menjadi penanda akan keberhasilan perjuangannya. Ia memang memiliki sebuah mimpi bahwa di dunia tidak ada lagi diskriminasi rasial antara kulit hitam dan putih, semuanya harus bergandengan tangan demi harmoni dan kedamaian.

Baca juga selanjutnya:

Perjuangan anti kekerasananya menjadi bentuk akan keteladanan hatinya sebagai seorang pastor. Perjuangannya melawan segregasi yang anti kekerasan menjadi manifestasi dari gerakan Gandhi.

Ia seolah hadir menjadi Gandhi di Amerika dalam memperjuangkan kemanusiaan dan perdamaian dunia. Ia boleh saja telah mati, namun semangatnya terus hidup dan menginspirasi jutaan manusia di dunia untuk terus berjuang.

Pos terkait