Sekilas Tentang Soeharto (29 Maret 1968 – 21 Mei 1998)

Jenderal TNI I-I. M. Soeharto (29 Maret 1968 – 21 Mei 1998) – Soeharto dilahirkan di Kemusuk. Argomulyo, Yogyakarta. pada tanggal 8 Juni 1921. Ayahnya bernama Kertorejo alias Kertosudiro, seorang ulu-ulu atau pembantu lurah yang bertugas mengurus pembagian air dan irigasi. Sedangkan ibunya bernama Sukirah.

Setelah menyelesaikan sekolah rendah di Wuryantoro, Jawa Tengah. Soeharto melanjutkan pendidikannya ke sekolah lanjutan (vakschool) pertama di Wonogiri, Jawa Tengah. Soeharto kembali ke Kemusuk. Yogyakarta. untuk menyelesaikan sekolah menengah yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah di Yogyakarta.

Presiden Soeharto berwarna

Setelah tamat sekolah, Soeharto kembali ke Wuryantoro dan bekerja selaku pembantu kelerek di suatu bank desa (volksbank). Tak lama kemudian ia berhenti bekerja. Pada tanggal 1 Juni 1940 Soeharto mendapat panggilan dari Sekolah Militer KNIL (Koninklijke Nederlans Indische Leger) di Gombong, Jawa Tengah.

Setelah menamatkan latihan dasar, Soeharto melanjutkan pendidikan militernya di Sekolah Kader di Gombong. Soeharto kemudian ditempatkan di Batalyon XIII di Rampal, dekat Malang. Jawa ‘l’|mur, dengan pangkat kopral.

Ketika Jepang menjajah Indonesia. Soeharto mendaftarkan diri menjadi sukarelawan Pasukan Kepolisian Jepang (Keibuho) dan kemudian ia menjadi anggota PETA (Pembela Tanah Air) dengan pangkat Komandan Peleton (Shodancho).

Setelah proklamasi, Soeharto turut bergabung dengan ketentaraan Indonesia dengan pangkat Mayor. Tak lama kemudian ia dipromosikan menjadi Letnan Kolonel.

Nama Soeharto mencuat setelah ia berhasil memimpin penyerbuan perebutan tangsi militer Jepang di Kotabaru, Yogyakarta. Nama Soeharto semakin mencuat setelah ia berhasil memimpin Serangan Umum (SU) untuk merebut kota Yogyakarta yang diduduki Belanda setelah agresi militer 2.

Silahkan baca: Serangan Umum 1 Maret 1949

Soeharto ditunjuk menjadi Pangdam IV Diponegoro dan namanya kembali bersinar setelah ia ditunjuk selaku Panglima Mandala/Pembebasan Irian Barat (1962-1963). Soeharto menjabat Pangkostrad ketika terjadi pemberontakan G30S/PKI.

Kisah selengkapnya silahkan baca: Pembebasan Irian Barat

Keengganan Presiden Soekarno untuk memenuhi tuntutan agar membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI). menyebabkan nama Soekarno meredup dan nama Soeharto kian mencuat. Presiden Soekarno pun akhirnya menyerahkan Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) 1966 kepada Mayor Jenderal Soeharto.

Kisah selengkapnya silahkan baca: Surat Perintah 11 Maret (Supersemar)

Pada tanggal 12 Maret 1967 Soeharto ditunjuk menjadi penjabat Presiden dan pada tanggal 29 Maret 1968 Soeharto dikukuhkan menjadi Presiden Republik Indonesia.

Sejarah ini kami rangkum pada artikel: Pengalihan kekuasaan dari Presiden Soekarno kepada Letnan Jenderal Soeharto

Soeharto berkuasa selaku presiden lebih dari 30 tahun hingga akhirnya terjadi krisis ekonomi yang memuncak di tahun 1997 yang disusul dengan krisis politik dan krisis kepercayaan terhadap pemerintahannya yang memaksa Soeharto menyerahkan kekuasaannya selaku presiden kepada Bacharuddin Jusuf Habibie yang ketika itu menjabat wakil presiden pada tanggal 21 Mel 1998.

Pos terkait