Mekanisme sosialisasi budaya politik

Mekanisme sosialisasi budaya politik – Dengan terjadinya gerakan reformasi Indonesia dimana ada perubahan politik secara siginifikan baik di tingkat nasional maupun lokal, maka perlu juga adanya perubahan dalam sikap dan budaya politik di tingkat implementasinya.

Oleh karena itu, arus sentralisasi yang dibangun oleh Orde Baru di mana segala sesuatunya selalu menuju ke pusat (Jakarta), sekarang arusnya terbalik menjadi divergan, di mana daerah-daerah dapat menjadi pusat-pusat pertumbuhan dan kebijakan itu sendiri.

Bacaan Lainnya

Sehingga orang-orang yang potensial atau sumber daya alam yang dimiliki daerah dapat dikembangkan di daerah itu sendiri dan tidak harus menuju pusat.

Pemilu merupakan salah satu momentum strategis yang akan menentukan masa depan bangsa Indonesia, karena di dalamnya terletak keputusan politik rakyat untuk memilih presiden, wakil presiden, dan wakil rakyat yang akan menentukan jalannya pemerintahan.

Hasil pemilu diharapkan benar-benar menjadi jalan konstitusional bagi perubahan-perubahan politik dan kehidupan nasional untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa Indonesia.

Untuk itulah rakyat dituntut memiliki kesadaran politik yang tinggi. Kesadaran bahwa pemilihan umum adalah arena demokrasi yang menuntut sikap kritis, rasional, terbuka, toleran, serta menghargai pluralitas dan pilihan politik orang lain.

Oleh karena itu, kesadaran politik rakyat harus dibangkitkan agar tumbuh masyarakat politik yang kritis. Seorang individu tersosialisasikan di bidang politik tidak hanya melalui satu sarana saja. Seorang individu dapat bersosialisasi politik melalui berbagai macam sarana atau agen, seperti berikut:

Keluarga

Keluarga merupakan lembaga atau kelompok sosial paling awal dijumpai seorang anak (individu). Nilai, sikap, kaidah yang diperkenalkan kepada anak tidak secara eksplisit mengenai masalah politik.

Dalam keluarga yang demokratis anak akan lebih banyak mendapat kebebasan, sedangkan di dalam keluarga yang tidak demokratis, anak akan lebih banyak tertekan.

Wadah penanaman (sosialisasi) nilai-nilai politik yang paling efisien dan efektif adalah keluarga. Dalam keluarga, orang tua dan anak sering melakukan obrolan ringan tentang segala hal menyangkut politik, sehingga tanpa disadari terjadi transfer pengetahuan dan nilai-nilai politik tertentu yang diserap oleh si anak.

Baca juga: 4 ciri masyarakat politik

Sekolah

Di sekolah, melalui pelajaran civics education (pendidikan kewarganegaraan), siswa dan gurunya saling bertukar informasi dan berinteraksi dalam membahas topik-topik tertentu yang mengandung nilai-nilai politik dan praktis.

Dengan demikian, siswa telah memperoleh pengetahuan awal tentang kehidupan berpolitik secara dini dan nilai-nilai politik yang benar dari sudut pandang akademis.

Selain melalui sarana keluarga, sekolah dan partai politik, sosialisasi politik juga dapat dilakukan melalui peristiwa sejarah yang telah berlangsung (pengalaman tokoh-tokoh politik yang telah tiada).

Melalui berbagai seminar, dialog, debat, dan sebagainya yang disiarkan ke masyarakat, tokoh-tokoh politik juga secara tidak langsung melakukan sosialisasi politik.

Baca juga: 5 tipe budaya politik

Kelompok bermain

Seorang individu akan tertarik kepada masalah politik apabila teman-temannya dalam kelompok itu tertarik kepada masalah politik.

Pekerjaan

Organisasi yang dibentuk atas dasar pekerjaan dapat berfungsi sebagai saluran informasi tentang hal yang menyangkut masalah politik dengan jelas, atau paling tidak akan mempunyai pengaruh apabila yang bersangkutan terjun secara aktif di dalam organisasi politik.

Media massa

Melalui media massa masyarakat dapat memperoleh informasi politik, di mana media massa dapat mempengaruhi sikap dan keyakinan politik ataupun ideologi seseorang.

Pos terkait