Gabriel Jose Garcia Marquez sastrawan Kolombia

Gabriel Jose Garcia Marquez sastrawan Kolombia – Gabriel Jose Garcia Marquez lahir di Kolombia pada tanggal 6 Maret 1928. Ia adalah seorang novelis, jurnalis, penerbit sekaligus aktivis politik Kolombia. Atas prestasinya ia memenangkan hadiah Nobel Sastra tahun 1982.

Masa kecil Gabriel banyak di habiskan bersama kakek dan neneknya dari garis keturunan ibu. Kakeknya adalah seorang pensiunan kolonel perang saudara yang berlangsung pada awal abad ke-20.

Menginjak usia remaja, ia bersentuhan dengan turbulensi sosial politik Kolombia, dan ia pun memilih untuk meninggalkan jalur kuliah dengan menjadi wartawan guna menyambung hidup, sembari mengejar impiannya menjadi seorang penulis kreatif.

Gabriel Jose Garcia Marquez sastrawan Kolombia
Gabriel Jose Garcia Marquez sastrawan Kolombia

Pada awalnya, Marquez adalah seorang pelajar ilmu hukum. Ia menuntut ilmu di Jesuit College. Kemudian melepaskan studinya ketika mendalami profesi jurnalismenya dengan menjadi seorang wartawan El Espectador, sebuah surat kabar kota Bogota.

Pada tahun 1945, ia dikirim ke Roma sebagai koresponden asing. Sejak itulah ia lebih banyak menghabiskan hidupnya di luar negeri, seperti Roma, Paris, Barcelona, New Yorl, dan Meksiko.

Selain sebagai penulis sastra dan jurnalis, Marquez juga dikenal karena persahabatannya dan dukungannya yang kuat terhadap Fidel Castro. Ia pun pernah mengungkapkan simpatinya terhadap sejumlah kelompok revolusioner Amerika Latin, khususnya pada tahun 1960-an dan 1970-an.

Ia juga kritis terhadap situasi politik di Kolombia. Meskipun ia banyak dituduh oleh anggota-anggota pemerintahan Kolombia beberapa dasawarsa yang lalu, tidak ada bukti bahwa ia pernah secara terbuka mendukung kelompok-kelompok gerilya, seperti FARC dan ELN yang beroperasi di Kolombia.

Sejak awal 1980-an ia sesekali pernah menjadi fasilitator yang tidak menonjolkan diri, biasanya bersama dengan Fidel Castro, dalam sejumlah perundingan antara pemerintah dan kaum gerilya.

Dalam dunia sastra, Marquez adalah seorang sastrawan yang dikenal dengan gaya realisme magis, yaitu aliran yang memiliki kesamaan dengan aliran yang dianut oleh Jorge Luis Borges dan Isabel Allende, meskipun tidak semua tulisannya mengandung genre tersebut.

Ia menuliskan karya-karya yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada abad 20-an, di mana peristiwa-peristiwa yang sebenarnya imajinatif diceritakan secara realistis, sehingga menimbulkan kesan bahwa peristiwa tersebut nyata.

Karya-karya Marquez telah banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Sepuluh tahun sejak diterimanya Nobel Sastra, karyanya yang berjudul Tumbangnya Seorang Diktator (El otono del Patriarca) diterjemahkan oleh Masri Maris dari Yayasan Obor Indonesia pada tahun 1992.

Kemudian disusul Selamat Jalan Tuan Presiden diterjemahkan oleh penerbit Bentang pada tahun 1999. Salah satu cerpennya, Wanita yang Datang Pukul 6, termuat dalam kumcer Dongeng dari Sayap Kiri terbitan Yayasan Akubaca tahun 2001.

Lalu, Kisah Sedih Erendira yang Lugu dan Neneknya yang Kejam diterjemahkan oleh Mahdi Husin dan diterbitkan oleh Yayasan Akubaca tahun 2001.

Karya monumentalnya berjudul Cien Anos de Soledad (Seratus Tahun Kesunyian) akhirnya juga diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Karya-karyanya yang lain juga menyusul terbit dalam versi bahasa Indonesia, seperti Sang Jenderal dan Labirinnya, Klandestin di Chile, dan Perempuan Mimpi-Mimpi.

Pada tahun 1999, Marquez didiagnosis menderita kanker kelenjar getah bening. Kejadian ini pun mendorongnya untuk mulai menulis memoarnya. Pada tahun 2000, sebuah harian Peru La Republica memberitakan bahwa ia telah meninggal dunia.

Dua tahun kemudian yakni tahun 2002, memoarnya yang berjudul Vivir Para Contarla (Hidup untuk Menceritakan Kisahnya) jilid pertama dari otobiografinya yang direncanakan terbit tiga jilid telah diterbitkan. Buku dalam bahasa Spanyol tersebut laku keras di dunia. Versi bahasa Inggrisnya yang diterjemahkan oleh Edith Grossman dan diterbitkan pada bulan November 2003 juga laku keras.

Pada tanggal 10 September 2004 harian Bogota El Tiempo mengumumkan sebuah novel barunya yang berjudul Memoria de Mis Putas Tristes (Kenangan Para Pelacurku yang Berduka), sebuah kisah cinta yang diterbitkan pada bulan berikutnya, Oktober 2004, dengan cetakan pertama satu juta eksemplar.

Baca juga: Realisme Magiz Marquez pada novel Seratus Tahun Kesunyian

Pos terkait