Bisnis dalam Warna, apa maksudnya?

Sejarah negara Com – Bisnis dalam warna, apa maksudnya? Mari kita bedakan bisnis-bisnis tersebut berdasarkan segi kebermanfaatannya. Walaupun begitu, peletakan warna dalam pembahasannya tidaklah dimaksudkan sebagai meletakkan suatu bisnis lebih rendah dari bisnis lainnya. Setelah mengetahui bisnis-bisnis dalam warna, kita bisa mengambil keputusan kira-kira warna bisnis apa yang menarik.

1. Merah

Bacaan Lainnya

Bisnis ini sangat penting dalam menopang hajat hidup dasar manusia. Walaupun tidak berawal dari bahan mentah, bisnis ini sangat penting karena memasok barang-barang siap makan. Yang termasuk dalam bisnis ini adalah bisnis 9 jenis bahan pokok. Seperti beras, gandum, gula, teh, kopi, garam, minyak goreng, sabun, dan lain-lain.

Bisnisnya bisa berupa produksi bahan-bahan primer tersebut ataupun menjadi pedagang dan penyalur. Maraknya mini market di Indonesia adalah contoh betapa mempesonanya bisnis di sektor merah ini.

Bila dibiarkan terus, dikhawatirkan para pedagang tradisional di pasar-pasar tradisional akan semakin terpinggirkan. Inilah dampak modernisasi bisnis di warna ini.

Bisnis dalam Warna

Baca juga: Bisnis rumahan

2. Kuning

Ini bisnis yang menunjang bisnis di sektor merah. Misalnya, bisnis bahan mentah yang dibutuhkan oleh bisnis di sektor merah. Para petani, pemasok, para pebisnis transportasi, baik jasa ekspedisi, jasa angkut, termasuk tengkulak adalah contoh pebisnis di warna ini.

Para bisnis di sektor ini haruslah orang-orang yang sangat tepercaya, tepat waktu, disiplin, dan pekerja keras. Bayangkan bila harus mengangkut bahan mentah segar ke pabrik tidak tepat waktu, kualitas bahan mentah tersebut sudah pasti berkurang. Begitupun sebaliknya, mengangkut barang dari pabrik ke para pedagang tidak tepat waktu, sudah mengurangi tempo daya guna barang tersebut.

3. Hijau

Warna hijau mewakili bisnis di sektor pembangunan rumah, perkantoran, tempat-tempat perdagangan, dan sebagainya. Bisnis-bisnis yang terlibat, termasuk para kontraktor, pemproduksi bahan bangunan, pemasok bahan bangunan, agen alat-alat berat, baik produk impor maupun produk lokal, dan para supplier.

Para pebisnis dalam warna ini sering dianggap sebagai biang kerok pembuat hasil bangunan jelek. Hal ini tidak terlepas dari pebisnis lain yang memberikan order kepada mereka. Permainan di kualitas barang menjadi gaya yang tidak terlepas dari bisnis ini. Yang paling dirugikan adalah para pemakai alias masyarakat awam yang tidak mengerti apa-apa.

Baca juga: Bisnis Bengkel Kendaraan Bermotor, sistem kemitraan atau umum?

4. Golden

Contoh bisnis berwarna keemasan ini adalah bisnis di bidang IT (Information Technology). Bisnis marketing online dan bisnis pulsa kecil-kecilan pun termasuk di dalamnya. Selain IT, bisnis tambang emas, tambang batu-bara, gas, dan hasil tambang lainnya.

Selain bermodal besar, penghasilannya pun tidak kalah besar. Selain itu, bisnis saham, obligasi, reksadana, dan perbankan juga berada di warna ini.

Inilah warna indah yang begitu banyak menarik orang untuk mencoba berbisnis di dalamnya. Penuh risiko, sangat menantang, tetapi menjanjikan hasil tangkapan luar biasa besar. Ambil contoh, bisnis bermain saham, baik yang konvensional maupun syariah, data pertumbuhannya cukup bagus.

Walaupun masyarakat Indonesia belum terlalu saham-minded, para pemainnya tidak terlalu gentar. Dengan mengandalkan informasi yang bertebaran di internet, mengamati gonjang-ganjing perpolitikan, serta meningkatkan daya analisis dan kepekaan rasa dan pikir, pemain saham dapat meraih untung yang tidak sedikit.

5. Pink

Bisnis bidang pendidikan mewakili warna ini. Dengan mengandalkan guru-guru terlatih dan mengiklankan produk dengan metode atau teknik mengajar yang dinamai dalam bahasa asing, bisnis ini cukup cepat juga bergerak.

Walau bagaimanapun, kualitas tetap harus diprioritaskan. Ini bisnis yang bukan sembarang bisnis. Manusia-manusia yang telah mengecap yang menjadi produk bisnis ini haruslah menjadi manusia-manusia seutuhnya yang bermoral dan berakhlak baik. Bisnis ini tidak boleh mencetak para pencoleng ataupun koruptor.

Baca juga: Mencari Bisnis Baru yang lebih Profitable

Pos terkait