Belajar bahasa Inggris untuk anak, Pro dan Kontra

Sejarah Negara Com – Belajar bahasa Inggris untuk anak: Selama dunia berkembang dan ada manusia di dalamnya maka selama itu pula kemampuan berbahasa dibutuhkan. Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi dengan sesama manusia. Dikarenakan beda daerah beda pula bahasanya dan beda suku bangsa berbeda pula bahasanya kita sekarang dapat mengenal mengenal beratus bahkan beribu jenis bahasa di dunia.

Namun bila ada satu bahasa yang paling banyak digunakan, maka bahasa itu pulalah yang paling banyak dipelajari orang. Semua tergantung pada kebutuhan dan manfaat yang dapat dipetik saat mereka menggunakan bahasa tersebut.

Bacaan Lainnya

Misalnya bahasa Arab, pemeluk agama Islam tentu akan mempelajarinya karena mereka tidak akan bisa mempelajari isi atau kandungan di dalam Al-Quran jika mereka tidak memahami bahasa arab.

Kalau tidak bisa jadi mereka mendapat risiko mempelajari Al-Quran yang salah atau palsu misalnya. Demikian pula dengan bahasa asing lainnya. Orang Indonesia pada umumnya juga memiliki keinginan untuk mempelajari bahasa lainnya selain bahasa nasional bahasa Indonesia.

Termasuk mempelajari bahasa asing seperti bahasa Inggris misalnya. Karena itulah buku petunjuk belajar bahasa Inggris Indonesia banyak dibutuhkan.

Baca juga: Cara cepat belajar Bahasa Inggris Otodidak untuk pemula dan pelajar

Belajar Bahasa Inggris untuk Anak

Sebagian orang berpendapat, anak-anak lebih mudah menyerap pelajaran bahasa jika dibandingkan dengan orang yang usianya lebih tua. Tetapi, ada juga yang mengatakan bahwa belajar bahasa kedua itu bisa kapan saja dan pada usia berapa saja. Yang penting adalah tidak sungkan dalam mempraktekkan bahasa diluar bahasa ibu yang sedang dipelajari tersebut. Semakin sering praktek akan semakin bagus hasilnya.

Namun seperti yang kita lihat pada umumnya, tempat kursus bahasa asing terutama bahasa Inggris untuk anak-anak makin banyak didirikan orang. Apalagi karena mata pelajaran bahasa Inggris sekarang juga menjadi salah satu mata pelajaran di tingkat sekolah dasar.

Bahkan tingkat taman-kanak-kanak pun sudah ada yang mengajarkan mata pelajaran bahasa Inggris. Hal ini menyebabkan banyak orang tua yang mengirimkan anak-anak mereka ke tempat kursus bahasa Inggris semata dengan tujuan mendongkrak nilai rapor anaknya.

Pro Kontra Belajar Bahasa Inggris

Ada dua pendapat di kalangan peneliti. Ada yang pro dan ada yang kontra. Periode kritis masa belajar yang ideal untuk anak sebenarnya masih berupa hipotesa yang menyatakan bahwa dalam perjalananan hidupnya, manusia memiliki jadwal-jadwal biologis yang mempengaruhi kegiatan-kegiatan mereka. Menurut para ahli , periode kritis ini terkait dengan proses pembelahan antara otak kanan dengan otak kiri.

Pro Belajar Bahasa Inggris sejak Dini

Sejumlah pakar bahasa setuju dengan pendapat bahwa semakin muda usia si anak maka semakin cepat dia menyerap pelajaran bahasa asing. Mereka mengatakan bahwa tingkat kesulitan bagi anak-anak untuk menyerap pelajaran bahasa asing jauh lebih rendah daripada orang dewasa.

Seorang ahli neurology bernama Eric H.L. mengatakan bahwa, “Sebelum masa pubertas, daya berpikir otak anak lebih lentur. Sehingga akan lebih mudah baginya untuk belajar bahasa asing. Sebaliknya untuk usia sesudah masa pubertas, hasilnya tidak semaksimal usia sebbelum pubertas.”

Bahkan Ketua Program Linguistik Terapan Bahasa Inggris UNIKA Atmajaya, Dr.Bambang Kaswanti Purwo, menyebutkan bahwa usia 6 tahun sampai 12 tahun adalah masa emas untuk belajar bahasa asing baru selain bahasa ibu. Karena saat itu otak anak masih dalam kondisi lentur dan plastis. Akibatnya proses penyerapan bahasa baru menjadi lebih mulus.

Bahkan kadang cukup dengan tinggal di suatu kawasan atau daerah yang penduduknya berbahasa lain dari bahasa ibu si anak, dia tetap dengan mudah akan menguasai bahasa baru tersebut. Istilahnya self explosure atau pemajanan diri.

Peneliti berpendapat bahwa jika anak sebelum usia lima belas tahun diberikan self explosure terhadap bahasa lain di luar bahasa ibunya, maka dia dengan mudah akan mampu menguasai aksen bahasa asing tersebut bahkan hingga mirip dengan aksen pemilik bahasa aslinya. Sementara pada orang dewasa, hal ini akan lebih sulit dilakukan.

Hasil penelitian seorang ahli bahasa bernama Fathman membuktikan bahwa, dari hasil riset terhadap 200 orang anak usia 6-15 tahun di Amerika Serikat yang mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa kedua di sekolah mereka,terbukti bahwa anak usia 6-10 tahun lebih menguasai tata bunyi(fonologi)- nya dibandingkan dengan anak usia 11-15 tahun.

Sementara untuk penguasaan susunan kata dan kalimat (sintaksis) dan penguasaan satuan bentuk bahasa terkecil (morfologi), lebih dikuasai oleh anak dengan usia yang lebih tua.

Kontra Belajar Bahasa Inggris Sejak Dini

Jika kita amati, sejak dari bangku sekolah dasar bahkan saat masih di bangku taman kanak-kanak pun, anak didik sudah diberi beban pelajaran bahasa. Yang pertama tentu saja bahasa Indonesia. Dan yang kedua adalah bahasa daerah. Pada umumnya kedua bahasa ini dipakai sebagai bahasa pengantar di saat belajar di sekolahan. Beban belajar bahasa ini akan bertambah bila mata pelajaran bahasa Inggris juga dimasukkan ke dalamnya

Hal ini dianggap sebagai beban psikologis bagi anak karena menurut pendapat ahli yang kontra, anak harus menguasai lebih dari dua bahasa yang berbeda dalam waktu yang bersamaan. Hal ini malah dikuatirkan bisa memperlambat proses penyerapan otak anak terhadap pelajaran bahasa asing.

Akibatnya dihawatirkan anak akan malas mempelajari bahasa-asing atau bahkan mengalami kemunduran di dalam proses belajarnya. Atau malah lebih parah lagi akan merusak sistem bahasa yang sudah dikuasai sebelumnya.

Ibaratnya seorang anak sedang berlatih bola basket, kemudian dia juga diajari main sepakbola dalam waktu yang bersamaan. Sementara keahliannya bermain basket belum mantap. Bisa diperkirakan karena merasa rancu, si anak kemungkinan akan menendang bola saat bermain basket atau men-dribble saat main sepakbola.

Memang seiring denga perkembangan zaman, kita membutuhkan anak-anak atau generasi yang terampil berbahasa Inggris. Namun bukan berarti anak-anak harus dipaksakan untuk belajar bahasa Inggris hanya karena sebuah tuntutan tanpa memperhatikan situasi dan kondisinya.

Karena meskipun otak anak-anak lentur, namun tetap tak akan mampu bila dibebani oleh lebih dari dua hal dalam waktu bersamaan. Jadi pengaturan waktunya harus tepat. Sebab jika kerja otak anak diforsir untuk satu bidang saja yaitu hanya belajar bahasa-bahasa asing saja, maka fungsi otak anak akan terhambat untuk belajar hal lain yang juga penting.

Tidak dipungkiri bahwa di zaman sekarang ini, belajar bahasa Inggris merupakan suatu keharusan. Dengan kemampuan berbahasa Inggris yang baik, seseorang akan mampu meningkatkan performanya di segala bidang. Baik di bidang pendidikan, pekerjaan dan relasi bisnis serta bidang lainnya. Namun bila dipaksakan maka perkembangan bahasa anak akan terganggu baik dalam segi bentuk kata, penggunaan kosa kata, struktur tata bahasa, dan penyimpangan lainnya

Baca juga: Cara belajar Bahasa Inggris dengan cepat dan mudah dipahami

Kebijakan Orang Tua

Nah sekarang kita sudah tahu bahwa belum ada rumusan yang pasti tentang kapan sebaiknya anak-anak harus belajar bahasa asing seperti bahasa Inggris misalnya. Sebab para ahlinya saja masih belum sepakat mengenai hal ini. Oleh sebab itu para orangtualah yang diharapkan akan bijak dalam mengambil keputusan mengenai kapan saat yang tepat bagi anak-anak mereka untuk belajar bahasa Inggris. Karena orang tualah yang paling tahu kemampuan anak-anak mereka.

Orang jika akan selalu tahu bagaimana cara dan mengambil pilihan, barangkali artikel ini akan bermanfaat sebagai bahan referensi dalam menentukan, bagaimana cara terbaik mengajarkan bahasa asing kepada anak-anak.

Baca juga: Cara Belajar Bahasa Inggris dengan cepat untuk pemula

Belajar Bahasa Inggris Sedini Mungkin

Belajar bahasa Inggris berbarengan dengan belajar bahasa ibu. Akan rancukah? Terlalu beratkah? Anak mempunyai otak yang luar bisa hebat dengan kapasitas memori yang luar biasa besar. Pasti lucu sekali menyaksikan seorang anak yang mampu memilah kapan, di mana, dengan siapa harus berbahasa Inggris atau berbahasa Jawa halus atau ngoko (bahasa Jawa kasar) atau berbahasa Indonesia.

Seperti kata Agus Salim, seorang pahlawan nasional yang menguasai paling tidak 5 bahasa dunia, “Anak itu seperti induknya. Induknya mengembek, anaknya mengembek.” Maksudnya adalah kalau orang tuanya berbahasa Inggris, anaknya berbahasa Inggris. Kalau orang tuanya berbahasa Mandarin, anaknya berbahasa Mandarin.

Alat Komunikasi

Bahasa adalah alat komunikasi. Mau mahir berbahasa tertentu, pakailah dalam komunikasi. Tak perlu kursus, tak perlu membeli buku asalkan digunakan terus-menerus, maka bahasa itu akan menjadi bagian dari kehidupan dan tak merasa berat mengucapkan kosakatanya dan tak usah banyak mikir tata bahasanya.

Jadi, anak yang sudah terekspos dengan banyak bahasa sedini mungkin tak akan merasa bahwa bahasa itu adalah sesuatu beban. Bagi anak tersebut, bahasa yang dipakainya itu adalah bahasa komunikasi sehari-hari. Dengan melihat gaya orang tuanya menggunakan bahasa, anak akan mengerti kapan dia harus menggunakan bahasa apa.

Banyak yang tidak setuju untuk mengajari anak bahasa asing terutama bahasa Inggris bersamaan dengan belajar bahasa ibu. Tapi, dari data empirik dan juga pembuktian beberapa penelitian dengan metode kualitatif, anak tidak akan bingung dengan begitu banyaknya bahasa yang digunakannya.

Fasilitas Kurang

Bagaimana kalau orang tua tak pandai berbahasa Inggris. Kapan anak sebaiknya belajar bahasa Inggris? Walaupun di sekolah sudah ada program bahasa Inggris sejak kelas satu untuk sekolah berstandar Internasional dan kelas 3 atau kelas 4 untuk sekolah berstandar nasional, menurut pengalaman beberapa guru, sebaiknya anak belajar bahasa Inggris dalam artian belajar yang sesungguhnya terutama untuk menulis dan membaca, ketika anak sudah bisa menulis dan membaca dalam bahasa ibunya. Kalau untuk Speaking, anak sudah boleh terekspos sedini mungkin.

Bahasa Inggris Itu Mudah

Banyaknya buku-buku bahasa Inggris yang murah, film-film berbahasa Inggris, masyarakat yang semakin paham bahasa Inggris telah membuat pengajaran bahasa Inggris terasa lebih mudah dibandingkan dengan pengajaran bahasa lainnya.

Bagaimanakah metode belajar bahasa Inggris? Level belajar dibuat beberapa tingkatan. Misalnya, untuk beginner, ada 6 tingkat. Untuk Intermediate juga ada 6 tingkat dan seterusnya. Hal ini untuk memudahkan pembelajaran bahasa Inggris itu sendiri.

Level Awal (Beginner)

Pada level awal ini, anak-anak hanya diberi ekspos kepada kosakata-kosakata yang sederhana, seperti angka, nama buah-buahan, nama makanan, dan lain-lain. Kata perintah atau kata tanya yang dipakai oleh guru pun masih sangat sederhana dan kadang tidak menggunakan kalimat lengkap.

Misalnya, cara bertanya tentang nama tak harus memakai kalimat tanya. Kalau anak belum paham, ulangi berkali-kali. Pengulangan ini akan membuat anak ingat maksud dan cara penggunaan suatu kalimat.

Level Intermediate

Pada level ini, anak sudah diajarkan konsep-konsep sederhana dalam bahasa Inggris. Misalnya, konsep past tense dan present tense. Tapi, pengajarannya tetap menggunakan metode sederhana dan langsung digunakan dalam konteks pembicaraan.

Level Advanced

Pada level ini, seiring dengan bertambahnya umur, anak semakin banyak mempunyai pengalaman dan secara psikologis sudah siap mempelajari konsep yang lebih rumit. Jadi pada level ini, pengajaran grammar (tata bahasa) sudah lebih mendalam dengan menggunakan istilah-istilah yang lebih membutuhkan pemahaman dan penelaahan.

Baca juga: Rumus Bahasa Inggris dengan belajar 16 tenses

Belajar Bahasa Inggris Online

Sekarang, belajar bahasa Inggris sudah bukan sesuatu yang mahal dan sulit lagi. Berbagai metode sudah dikembangkan untuk mempermudah penguasaan bahasa international ini, termasuk dengan cara online atau lewat internet.

Anda pun tidak perlu terjebak macet selama dalam perjalanan ke tempat kursus, dan tidak usah khawatir dengan jadwal kursus yang bentrok dengan jadwal Anda sendiri.

English is Fun!

Belajar Bahasa Inggris Online, umumnya sama saja dengan belajar bahasa Inggris di tempat kursus. Hanya saja Anda bisa lebih leluasa memilih perkuliahan di mana dan kapan saja. Berikut ada beberapa tips praktis supaya Anda lebih lancar berbahasa Inggris.

Pertama, cobalah belajar bahasa Inggris setiap hari. Bisa tenses, grammar, atau apa saja. Belajar 30 menit sehari jauh lebih baik daripada belajar 3 jam seminggu. Karena ini akan membiasakan otak Anda berpikir secara simultan.

Kedua, review atau ulangi lagi hasil belajar Anda dalam sehari itu beberapa kali setiap hari. Jika tidak direview, pasti akan cepat lupa. Tujuan review memang lebih menanamkan ilmu baru itu lebih dalam pada otak Anda.

Ketiga, buat belajar bahasa Inggris senyaman mungkin. Kalau Anda hobi membaca novel, kenapa tidak mencoba membaca novel Inggris dalam bahasa aslinya? Anda pasti akan merasa terhibur, sekaligus memperkaya kosa kata bahasa Inggris Anda. Sediakan kamus, dan kalau perlu putar musik favorit Anda. Putar musik barat yang slow biar kata-katanya bisa Anda tangkap dengan mudah. Kalaupun Anda belum bisa menerjemahkannya, setidaknya kata-kata dalam liriknya tidak asing di telinga Anda. Hmm.. menyenangkan bukan?

Berburu English Course di Internet

Sekarang, mencari tempat kursus sangat mudah sekali. Cara praktisnya, tentu Anda bisa googling di internet. Tapi biasanya tempat kursus yang Anda temukan, hanya diiklankan di internet. Sementara untuk perkuliahan, Anda tetap wajib datang ke tempat kursus. Kalau mencari tempat belajar bahasa Inggris online yang bisa dihadiri dengan berbekal komputer dan modem, Anda harus mencarinya dengan kata kunci lebih spesifik.

Nah, jika anda ingin belajar bahasa inggris online dengan mudah anda akan menemukannya baik melalui artikel maupun video. Namun jika hari mendatang kursus, anda bisa mencoba kursus di Kampung Inggris Pare, Kediri, Jawa Timur. Di sana akan diajarkan berbahasa inggris lengkap hingga berbicara sesama teman harus menggunakan bahasa tersebut

Have a great English lessons!

Pos terkait